Minggu, 14 Oktober 2012

Rilis Gambar Uang Logam Rp.100.000,-

Uang Logam 100.000 – Pada zaman modern era globalisasi sekarang ini, Indonesia banyak sekali mengalami perubahan. Termasuk yng di hebohkan sekarang ini bahwa adany tentang bocoran Gambar Uang Logam 100.000. Dimana uang logam kali ini bernilai pecahan rupiah yng nominalny berjumlah besar di bandingkan uang logam indonesia umumny.
Gambar Uang Logam 100.000 ini berlambangkan Seekor Binatang Komodo yang banyak dijumpai di Pulau Komodo, Indonesia. Serta dilapisi oleh logam kuningan yng bertuliskan angka Rp.100.000. Di sisi lainny terdapat gambar burung garuda yng juga gambar ini dilapisi dengan kuningan.
Gambar Uang Logam 100.000
Apakah ini efek dari hebohny isu mengenai redenominasi rupiah?. Sungguh tak terbayangkan jika benar-benar akan terjadi. Bahkan masyarakat awam sudah merasa resah mengenai hal ini. Mari kita pahami sedikit arti Redenominasi, Wikipedia: Redenominasi adalah pemotongan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pemotongan nol biasanya tiga buah di belakangnya. Contohnya: Uang Rp. 1.000,- dipotong menjadi Rp. 1,- maka jika harga beras Rp. 12.000,- menjadi Rp. 12,-.
Nama Uang : Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Cagar Alam/1974
Seri/ Emisi : Seri Cagar Alam/1974
Pecahan : Rp 100.000
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih
Warna Dominan Uang
Depan : Kuning
Belakang : Kuning
Ukuran Uang
Berat : 33,347 gram
Tebal : 2,49 mm
Diameter : 34,00 mm
Ciri-ciri Gambar Uang
Depan : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, teks “BANK INDONESIA”
Belakang : Gambar Komodo, nominal “Rp 100000″
Samping : Bergerigi
Btw semua ini hanya isu atau fakta yah, yng jelas Berita Terkini mengenai Uang Logam 100.000 sudah santer di masyarakat luas. Bahkan menimbulkan rasa khawatir semua kalangan.

Foto Novie Amelia, Wanita Tabrak 7 Orang di Taman Sari

Bagi yang ingin mengetahui bagaimana wajah dari Novie Amelia, Pelaku 7 tabrak lari yang kabarnya diakibatkan pengaruh narkoba jenis ecstasy dapat mengetahui sekarang juga bagaimana wajah asli tuh cewek yang bernama Novie Amelia, Silakan lihat dibawah ini beberapa Foto Novie Amelia:
Foto Novie Amelia
Semoga gak ada lagi deh kejadian kayak gini, Perasaan tahun ini sudah 2 kejadian serupa yang diakibatkan karena penggunaan narkoba! Dan buat Novie Amelia semoga ini menjadi pelajaran dan dapat di ambil hikmahnya, Siapa tahu setelah keluar dari penjara malah bisa jadi lebih terkenal dari sebelum anda menabarak orang itu lho!
Foto Novie Amelia, Wanita Tabrak 7 Orang di Taman Sari

Kumpulan Gambar Fenomena Alam bikin otak jadi ngeres

Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Fenomena Alam
Benerkan?…Fenomena Alam ini bikin otak jadi ngeres :D

Kumpulan Gambar Hewan Langka dan Aneh

Hewan Langka, Hewan aneh di muka bumi ini banyak sekali di temukan. Entah ini keajaiban tuhan yang hanya sekedar untuk menunjukkan kekuasaannya kepada manusia atau memang ada populasi hewan-hewan lain yang belum di ketahui oleh kita. Yang jelas setiap terdapat Hewan Langkah dan aneh menjadi temuan yang menghebohkan.
Foto Hewan Langka
Hewan Langka di Indonesia
Gambar Hewan Langka
Hewan Langka
Hewan Langka Aneh
Hewan Langka
Hewan Langka Indonesia
Hewan Langka
Hewan Langka
Hewan Langka Terbaru
Hewan Langkah
Dan masih banyak lagi Hewan Langka yang aneh-aneh. Terkadang tidak bisa kita terima dengan akal sehat dan membuat kita berdecak kagum, terpesona atau bahkan keheranan.

KUMPULAN JURNAL KESEHATAN

KUMPULAN JURNAL -JURNAL KESEHATAN
Jurnal – Jurnal dibawah ini adalah hasil-hasil kerja keras anak bangsa yang rela berbagi pengetahuan dan wawasan sesama rekan-rekan kesehatan….Selamat belajar.
  1. HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU AMBARAWA TAHUN 2007
  2. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL
  3. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASCA IMUNISASI POLIO PADA ANAKNYA DI POSYANDU MARGASARI TASIKMALAYA TAHUN 2007
  4. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL L RSUP  DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007
  5. TINGKAT KEBERHASILAN PENYEMBUHAN TUBERKULOSIS PARU PRIMER PADA ANAK USIA 1-6 TAHUN DI DESA CIBUNTU CIBITUNG BEKASI  DENGAN PENDEKATAN POLA PERAWATAN 2007
  6. PENGARUH TEKNIK NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PERSALINAN KALA I DI PONDOK BERSALIN NGUDI SARAS TRIKILAN KALI JAMBE SRAGEN
  7. PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 – 5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
  8. PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA  IBU YANG  MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DENGAN KONTRASEPSI SUNTIK DI DUSUN GENENG SENTUL SIDOAGUNG GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA
  9. PENGARUH PERAN SERTA SUAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN DI DESA JEPAT LOR KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI 2007
  10. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI KOPING PADA KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG DIRAWAT DENGAN PENYAKIT JANTUNG DI RSUD AMBARAWA 2005
  11. SIKAP MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN PROGRAM PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MAHASISWA (PPKM) BALAI PENGOBATAN SEWU HUSADA BHAKTI PRIMA YOGYAKARTA
  12. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA
  13. HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN BAKAT DAN POTENSI ANAK (Studi Kerjasama Creative Children Centre Stikes Surya Global Yogyakarta dengan Little Care)
  14. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU ASUH DENGAN   PELAKSANAAN TOILET TRAINING SECARA MANDIRI PADA ANAK USIA TODLER DI TPA CITRA RSU RAJAWALI CITRA BANTUL
  15. HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
  16. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG  PADA BULAN MARET TAHUN 2007
  17. ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  18. FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERKAITAN  DENGAN PREVALENSI KURANG TIDUR KRONIS PADA MAHASISWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  19. HUBUNGAN ANTARA SEBELUM DAN SETELAH MENGIKUTI SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA
  20. HUBUNGAN PENDEKATAN STRATEGI DOTS (DIRECLY OBSERVED TREATMENT SHORTCORSE) DENGAN  KEPATUHAN BEROBAT  PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KALASAN SLEMAN  2008
  21. HUBUNGAN KONDISI RUMAH DENGAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMOJO II KABUPATEN GUNUNGKIDUL  TAHUN 2003 – 2006
  22. PENGARUH KONSELING KELUARGA TERHADAP PERBAIKAN PERAN KELUARGA DALAM PENGELOLAAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN  DM  DI WILAYAH KERJA  PUSKESMAS KOKAP I KULON PROGO 2007
  23. HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU TERPASANG KATETER DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN YANG TERPASANG KATETER URETRA DI BANGSAL RAWAT INAP DEWASA KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
  24. HUBUNGAN POLA PERAWATAN PADA ANAK TUBERKULOSIS PARU PRIMER DENGAN LAMA PENYEMBUHAN PADA ANAK USIA 1-6 TAHUN DI DESA CIBUNTU CIBITUNG BEKASI 2007
  25. TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 – 5 TAHUN)  MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
  26. STUDI TENTANG PROFESIONALISME SISTEM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DAN INOVATIF DALAM RANGKA MENCEGAH TINGKAT KEMATIAN IBU PADA FASE HAMIL DAN BERSALIN
  27. GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL DI RUMAH SAKIT (STUDI DI RSUD PESISIR SELATAN, RSUD PADANG PARIAMAN, RSUD SIKKA, RSUD LARANTUKA DAN RSUD SERANG, 2005)
  28. UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KEJADIAN GAWAR DARURAT KELAUTAN DI KELURAHAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2006
  29. HISTOCHEMICAL ANALYSIS OF MUCOPOLYSACCHARIDES OCCURRING IN MUCUS-PRODUCING TUMOR
  30. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMT/U PADA BALITA VEGETARIAN LAKTO OVO DAN NON VEGETARIAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2008
  31. GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA  PUSKESMAS TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE
  32. TANGGUNG JAWAB ( RSPONSIBILITY ) DAN TANGGUNG GUGAT ( ACCOUNTABILITY ) PERAWAT DALAM SUDUT PANDANG ETIK
  33. PERAN AYAH DALAM OPTIMALISASI PRAKTEK PEMBERIAN ASI : SEBUAH STUDI DI DAERAH URBAN JAKARTA
  34. STRES KERJA
  35. KEHIDUPAN PERKAWINAN BAHAGIA : DAMPAK POSITIF UNTUK DAMPAK KESEIMBANGAN MENTAL ANAK KINI DAN NANTI
  36. KEPEMIMPINAN KLINIK ( CLINICAL LEADERSHIP ) DI RUMAH SAKIT MENUJU SISTEM YANG KONDUSIF BAGI PROFESIONALISME KEDOKTERAN DALAM RANGKA PATIENT SAFETY
  37. GAMBARAN PERUBAHAN POLA HAID AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIKAN DEPO MEDROXY PROGESTERON ACETAT DI BIDAN PRAKTEK SWASTA  “ NURMALI “ DESA KOTO PANAP KEC. TANAH KAMPUNG KAB. KERINCI TAHUN 2007
  38. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT MOTIVASI SERTA KOMITMEN PERAWAT DAN BIDAN DENGAN PENERAPAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA KLINIK ( PMKK ) DAN FAKTOR YANG PALING BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PMKK DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
  39. VENTILASI MEKANIK
  40. PERBANDINGAN EFEK SUPLEMENTASI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN DAN TANPA VITAMIN C TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA PEKERJA WANITA DI PERUSAHAAN PLYWOOD, JAKARTA 2003
  41. ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA YOGYAKARTA , JULI – DESEMBER 2004
  42. PERAN C REACTIVE PROTEIN DALAM MENENTUKAN DIAGNOSA APPENDISITIS AKUT
  43. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN
  44. PERBANDINGAN PEMAKAIAN SIKLOPROVERA DAN HRP 102 SEBAGAI KONTRASEPSI SUNTIKAN BULANAN DENGAN DMPA, SEBUAH KONTRASEPSI SUNTIKAN TIGA BULANAN ( SEBUAH STUDI PENDAHULUAN )
  45. ALTERED STATE OF CONSCIOUSNESS, AFIRMASI, DAN VISUALISASI UNTUK MENGATASI MASALAH OBESITAS
  46. HUBUNGAN NATARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL  DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
  47. PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIA DAN WANITA AKSEPTOR KONTRASEPSI MANTAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
  48. MAKING FREGNANCY SAFER POLICY IMPLEMENTATION IN BANJAR DISTRICT, SOUTH KALIMANTAN PROVINCE
  49. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP CIDERA FISIK DENGAN MOTIVASI UNTUK BERMAIN LAGI PADA ATLET SKATEBOARD
  50. MAKNA PROFESIONALISME PERAWAT DALAM PERSPEKTIF PASIEN ( PENDEKATAN KUALITATIF )
  51. MASSA NEKROTIK  BERGRANUL HALUS EOSINOFILIK  BERBERCAK BERCAK SEBAGAI PEMBEDA ABSES TUBERKULOSA DAN ABSES NON TUBERKULOSA
  52. SPEKTRUM BAKTERIOLOGIK PADA BERBAGAI JENIS BATU SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS
  53. EFEKTIFITAS MODIFIKASI PERILAKU – KOGNITIF UNTUK MENGURANGI KECEMASAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
  54. MANAJEMEN UNIT GAWAT DARURAT PADA PENANGANAN KASUS KEGAWATDARURATAN OBSTETRI DI RUMAH SAKIT UMUM TENGKU MANSYUR TANJUNG BALAI
  55. MOTIVASI KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU PERAWAT DI RSUD Dr. H. MOH. ANWAR SUMENEP MADURA
  56. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA PADA MASA TRIWULAN KETIGA
  57. MOTIVASI BELAJAR DAN SUMBER-SUMBER INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMUN 2 BANGUNTAPAN BANTUL
  58. PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA BEDAH MAYOR DI BANGSAL ORTHOPEDI RSUI KUSTATI SURAKARTA
  59. HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
  60. HUBUNGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKILLS LAB MODUL SHOCK DENGAN PRESTASI YANG DICAPAI PADA MAHASISWA FK UGM ANGKATAN 2000

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999



Pendapatan:





  Penjualan



10,000,000

Harga pokok penjualan:





  Persediaan awal

2,000,000



  Pembelian

7,000,000



  Tersedia untuk dijual

9,000,000



  Persediaan akhir

3,000,000



  Harga pokok penjualan



6,000,000

Laba kotor



4,000,000

Biaya operasional:





  Biaya komisi

500,000



  Biaya transportasi

100,000



  Biaya listrik, telpon, air

600,000



  Biaya gaji pegawai

1,200,000



  Biaya penyusutan bangunan

300,000



  Biaya penyusutan inventaris

   200,000



Total 



2,900,000

Laba operasi



1,100,000

Biaya bunga 



    100,000

Laba sebelum pajak



1,000,000

Biaya pajak



   200,000

Laba/(rugi) bersih



   800,000


Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.

Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 1999


Aktiva





Aktiva lancar:





Kas



1,000,000

Piutang usaha



5,000,000

Uang muka pembelian



500,000

Persediaan barang



  3,000,000

Total aktiva lancar



9,500,000

Aktiva tetap:





Tanah 



50,000,000

Bangunan

20,000,000



Akumulasi penyusutan-bangunan

(5,000,000)

15,000,000

Inventaris kantor

2,000,000



Akumulasi penyusutan-inventaris

   (500,000)

  1,500,000

Total aktiva tetap



66,500,000

Total aktiva



76,000,000







Hutang





Hutang lancar:





Hutang dagang



2,000,000

Hutang gaji



500,000

Biaya yang masih harus dibayar



1,000,000

Total hutang lancar



3,500,000

Hutang jangka panjang:





Hutang bank 



20,000,000

Total hutang jangka panjang



20,000,000

Total hutang



23,500,000







Modal





Modal disetor



40,000,000

Laba ditahan



12,500,000

Total modal



52,500,000

Total hutang dan modal



76,000,000

Pengertian & Ciri-ciri Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh.

Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. (IAI, 2004: 45.1)

Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala Nainggolan, 2005 : 01). Lembaga nirlaba atau organisasi non profit merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya. Dalam organisasi nirlaba pada umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang yang ingin membantu sesamanya. Tujuan organisasi nirlaba yaitu untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu khususnya dalam hal ekonomi.

Organisasi nirlaba pada prinsipnya adalah alat untuk mencapai tujuan (aktualisasi filosofi) dari sekelompok orang yang memilikinya. Karena itu bukan tidak mungkin diantara lembaga yang satu dengan yang lain memiliki filosofi (pandangan hidup) yang berbeda, maka operasionalisasi dari filosofi tersebut kemungkinan juga akan berbeda. Karena filosofi yang dimiliki organisasi nirlaba sangat tergantung dari sejarah yang pernah dilaluinya dan lingkungan poleksosbud (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tempat organisasi nirlaba itu ada.

Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri:

a. Sumber daya entitas

b. Menghasilkan barang /jasa tanpa bertujuan menumpuk laba

c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis

(Mohamad Mahsun, 2006 : 201)

Adapun penjelasan dari ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sumber daya entitas

Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

b. Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan menumpuk laba

Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan menumpuk laba, kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para atau pemilik entitas tersebut.

c. Tidak ada kepemilikan

Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada suatu likuidasi atau pembubaran entitas.

Contoh Laporan keuangan Organisasi Nirlaba

Contoh Susunan Laporan Keuangan


Organisasi Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20XX dan 20XX
20XX 20XX
Aktiva:
Kas dan setara kas Rp xxx Rp xxx
Piutang bungan xxx xxx
Persediaan dan biaya dibayar di muka xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx
Investasi lancar xxx xxx
Aktiva terikat untuk investasi dalam tanah
bangunan, dan peralatan xxx xxx
Tanah, bangunan dan peralatan xxx xxx
Investasi jangka panjang xxx xxx
Jumlah Aktiva Rp xxx Rp xxx

Kewajiban dan aktiva Bersih:
Hutang dagang Rp xxx Rp xxx
Pendapatan diterima di muka yang
dapat dikembalikan xxx xxx
Hutang lain-lain xxx xxx
Hutang Wesel xxx xxx
Kewajiban tahunan xxx xxx
Hutang jangka panjang xxx xxx
Jumlah Kewajiban Rp xxx Rp xxx

Aktiva Bersih:
Tidak terikat Rp xxx Rp xxx
Terikat temporer (Catatan B) xxx xxx
Terikat permanen (Catatan C) xxx xxx
Jumlah Aktiva Bersih Rp xxx Rp xxx
Jumlah Kewajiban dan Aktiva Bersih Rp xxx Rp xxx

(PSAK No.45)





Organisasi Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX
Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat:
Pendapatan dan penghasilan:
Sumbangan Rp xxx
Jasa layanan xxx
Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) xxx
Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) xxx
Penghasilan bersih investasi jangka panjang
belum direalisasi xxx
Lain-lain xxx
Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat xxx
Aktiva Bersih yang berakhir pembatasannya (Catatan D):
Pemenuhan program pembatasan xxx
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan xxx
Berakhirnya pembatasan waktu xxx
Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya xxx
Jumlah Pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan lain xxx
Beban dan Kerugian:
Program A xxx
Program B xxx
Program C xxx
Manajemen dan Umum xxx
Pencarian dana xxx
Jumlah beban (Catatan F) xxx
Kerugian akibat kebakaran xxx
Jumlah Beban dan Kerugian xxx
Kenaikan Jumalh Aktiva Bersih Tidak Terikat xxx
Perubahan Aktiva bersih Terikat Temporer
Sumbangan xxx
Penghasilan Investasi jangka panjang xxx
Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan
dari investasi jangka panjang xxx
Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan xxx
Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan xxx
Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer xxx
Perubahan dalam Aktiva Bersih Terikat Permanen:
Sumbangan xxx
Penghasilan dari Investasi jangka panjang xxx
Penghasilan bersih terealisasi dan belum terealisasikan
dari investasi jangka panjang xxx
Kenaikan Aktiva Bersih Terikat Permanen xxx
Kenaikan Aktiva Bersih xxx
Aktiva Bersih Pada Awal Tahun xxx
Aktiva Bersih Pada Akhir Tahun xxx
(PSAK No.45)




Organisasi Nirlaba
Laporan Arus kas
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:
Kas dari pendapatan jasa Rp xxx
Kas dari penyumbang xxx
Kas dari piutang lain-lain xxx
Bunga dan deviden yang diterima xxx
Penerimaan lain-lain xxx
Bunga yang dibayarkan xxx
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier xxx
Hutang lain-lain yang dilunasi xxx
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi xxx
Aliran kas dari Aktivitas investasi:
Ganti rugi dari asuransi kebakaran xxx
Pembelian peralatan xxx
Penerimaan dari investasi xxx
Pembelian invertasi xxx
Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi xxx
Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment xxx
Investasi dalam endowment berjangka xxx
Investasi bangunan xxx
Investasi penjanjian tahunan xxx
xxx
Aktivitas Pendanaan lain:
Bunga dan deviden berbatas untuk reinvestasi xxx
Pembayaran kewajiban tahunan xxx
Pembayaran hutang wesel xxx
Pembayaran kewajiban jangka panjang xxx
xxx
Kas bersih yang diterima (digunaka) untuk aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas xxx
Kas dan setara kas pada awal tahun xxx
Kas dan setara kas pada akhir tahun Rp xxx