PANTUN NASEHAT
Tiap nafas tiadalah kekal,
Siapkan bekal menjelang wafat.
Turutlah Nabi siapkan bekal,
Dengan sebar ilmu manfaat.
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
asam kendis asam gelugur
ke 3 asam riang riang
badan menangis di dlm kubur
teringat badan tak pernah sembahyang
Kemumu di tengah pekan
Di hembus angina jatuh ke bawah
Ilmu yang tak pernah di amalkan
Bagai pohon tak berbuah
Buah semangka buah labu
Buah di atas enak rsanya
Berbondonglah kamu menuntut ilmu
Karena wajib hukumnya
Naik pesawat ke pakistan
Sampainya pasti cepat
Belajarlah dari kesalahan
Kelak kebahagiaan akan di dapat
PANTUN SEDIKIT JENAKA ATAU LUCU
Angota DPR pada gajebo
Niat bolos rapat gak pernah pamit
Lo pamer badan kayak Rambo
Liat kecoa lu menjerit
Kerak telor berlapis lapis
Kerang hijau bumbu bakar
Jangan menor, sok ngartis
Utangmu belom dibayar
Pagi pagi jalan kesolo
Siapkan diri, rumah dikunci
Body emang kayak J-Lo
Tapi sayang situ mah banci
Memang pintar burung gelatik
pandai bersiul suara merdu
Emang benar dik kamu cantik
Tapi itu 30 tahun lalu
Ibas Menikah dengan Aliya
SBY jadi besan Hatta
Taro kata mas aku jadi meraka
Gak tau lagi deh jadi apa nih negara
Laju laju perahu sampan
Bersandar ketepi melempar jangkar
Aku tahu mas kamu tampan
Tapi aku sudah tak sabar, tiap makan aku yang bayar
Makan tahu bareng si bolot
Tahu Sumedang enak sekali
Aku tahu Bapakmu pilot
Tiap hari kamu melayang dihati
Rumput ilalang dibatu kali
Ingin bersih jangan lupa dicabut
Kamu bilang sepatu Itali
Tapi liat tuh capnya Cibaduyut
Oleh oleh dari Jogja
Ada gudeg dan brongkos
Boleh saja bang kamu bilang cinta
Tapi sayang berat diongkos
Tanah Abang ada di Jakarta
Sleman sih Di Jogja
Abang tak menuntuk adik kayak Madona
Cukuplah secantik Siti Nurhaliza
Perahu laju lari kereta
berjalan lewat pos penjaga
Aku gak mau jadi sarjana
Enakan jadi bosnya sarjana
Jikalau tangan kuat dan kekar
Pastilah ditempa dengan kardio
Jangan lagi bang bawa seikat mawar
Cukup bawakan bunga deposito
Payah aku gak bisa matematika
Apalagi sama fisika
Ayah gak marah nilaiku selalu dapat lima
Karena katanya dulu ayah biasanya dapet dua
Berandai andai menjadi tukang kayu
Apa daya badan tak mampu
Seandainya saja kamu ayu
Pastinya gak mau sama aku
Kalau ada sumur diladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau tak ada sumur diladang
Ya mandinya dikali
Jalan jalan ketanah abang
Beli kain untuk selendang
Ada uang abang disayang
Gak ada uang ya nggelandang
PANTUN AGAMA :
1. Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
2. Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
3. Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
4. Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
5. Boleh di perah ambil patihnya
Dalam kancah tarulah bantal
Boleh berserah kehendak hati-Nya
Kepada Tuhan tempat tawagal
PANTUNG TEKA TEKI
Terbang tinggi si burung helang
Terbang hinggap diatas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang
Bila bergesel berapi-rapi?
Ada tubuh ada tangan,
Tiada kepala tiada kaki;
Sangat berguna waktu hujan,
Apakah dia yang dimaksudkan ini.
Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji ditepi pantai
hilang budi bicara akal
buah apa tidak bertangkai
Jalan-jalan ke tepi pantai
Disana berjumpa kekasih hati
Pabila tuan memang pandai
Kuda apa tidak berkaki
Kalau nona pergi ke Blitar
Singgah sebentar di kota Malang
Kalau nona sungguh pintar
Burung apa tak dapat terbang
Buah pepaya buah semangka
Dijual orang di Pasar Minggu
Kalau tuan pandai menerka Hewan
apa bertanduk satu
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak lestari
Binatang apa tanduk dihidung ?
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya?
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?
Salam dihulur di pagi hari
pagi yg sejuk sampai ke kaki
kalau tuan puan bijak bistari
Marilah berpantun berteka-teki
Kalau tuan bawa kenari
Bawa cermat jangan memotong
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apakah tidur tergantong
PANTUN SEDIKIT JENAKA ATAU LUCU
Angota DPR pada gajebo
Niat bolos rapat gak pernah pamit
Lo pamer badan kayak Rambo
Liat kecoa lu menjerit
Kerak telor berlapis lapis
Kerang hijau bumbu bakar
Jangan menor, sok ngartis
Utangmu belom dibayar
Pagi pagi jalan kesolo
Siapkan diri, rumah dikunci
Body emang kayak J-Lo
Tapi sayang situ mah banci
Memang pintar burung gelatik
pandai bersiul suara merdu
Emang benar dik kamu cantik
Tapi itu 30 tahun lalu
Ibas Menikah dengan Aliya
SBY jadi besan Hatta
Taro kata mas aku jadi meraka
Gak tau lagi deh jadi apa nih negara
Laju laju perahu sampan
Bersandar ketepi melempar jangkar
Aku tahu mas kamu tampan
Tapi aku sudah tak sabar, tiap makan aku yang bayar
Makan tahu bareng si bolot
Tahu Sumedang enak sekali
Aku tahu Bapakmu pilot
Tiap hari kamu melayang dihati
Rumput ilalang dibatu kali
Ingin bersih jangan lupa dicabut
Kamu bilang sepatu Itali
Tapi liat tuh capnya Cibaduyut
Oleh oleh dari Jogja
Ada gudeg dan brongkos
Boleh saja bang kamu bilang cinta
Tapi sayang berat diongkos
Tanah Abang ada di Jakarta
Sleman sih Di Jogja
Abang tak menuntuk adik kayak Madona
Cukuplah secantik Siti Nurhaliza
Perahu laju lari kereta
berjalan lewat pos penjaga
Aku gak mau jadi sarjana
Enakan jadi bosnya sarjana
Jikalau tangan kuat dan kekar
Pastilah ditempa dengan kardio
Jangan lagi bang bawa seikat mawar
Cukup bawakan bunga deposito
Payah aku gak bisa matematika
Apalagi sama fisika
Ayah gak marah nilaiku selalu dapat lima
Karena katanya dulu ayah biasanya dapet dua
Berandai andai menjadi tukang kayu
Apa daya badan tak mampu
Seandainya saja kamu ayu
Pastinya gak mau sama aku
Kalau ada sumur diladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau tak ada sumur diladang
Ya mandinya dikali
Jalan jalan ketanah abang
Beli kain untuk selendang
Ada uang abang disayang
Gak ada uang ya nggelandang
PANTUN AGAMA :
1. Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
2. Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
3. Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
4. Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
5. Boleh di perah ambil patihnya
Dalam kancah tarulah bantal
Boleh berserah kehendak hati-Nya
Kepada Tuhan tempat tawagal
PANTUNG TEKA TEKI
Terbang tinggi si burung helang
Terbang hinggap diatas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang
Bila bergesel berapi-rapi?
Ada tubuh ada tangan,
Tiada kepala tiada kaki;
Sangat berguna waktu hujan,
Apakah dia yang dimaksudkan ini.
Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji ditepi pantai
hilang budi bicara akal
buah apa tidak bertangkai
Jalan-jalan ke tepi pantai
Disana berjumpa kekasih hati
Pabila tuan memang pandai
Kuda apa tidak berkaki
Kalau nona pergi ke Blitar
Singgah sebentar di kota Malang
Kalau nona sungguh pintar
Burung apa tak dapat terbang
Buah pepaya buah semangka
Dijual orang di Pasar Minggu
Kalau tuan pandai menerka Hewan
apa bertanduk satu
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak lestari
Binatang apa tanduk dihidung ?
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya?
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?
Salam dihulur di pagi hari
pagi yg sejuk sampai ke kaki
kalau tuan puan bijak bistari
Marilah berpantun berteka-teki
Kalau tuan bawa kenari
Bawa cermat jangan memotong
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apakah tidur tergantong