Rabu, 15 Desember 2010

Mobil injeksi pincang

Bila mobil yang masih berusia muda dan sudah berteknologi injeksi yang canggih mengalami mesin pincang. Sistem operasional mesin yang berbeda bisa bikin bingung buat mengatasinya. Namun penyebabnya bisa kita deteksi, kok. Meski dilengkapi sistem injeksi yang mutakhir, sebenarnya prinsip kerja mesin injeksi masih sama dengan yang masih menggunakan model karburator. Penyebab pincang tetap harus merujuk pada dua sektor yaitu lihat suplai bensin dan pengapian.

Dengan sudah ditentukannya potensi penyebab gejala mesin pincang, pengamatan dan deteksi bisa lebih cepat dan tepat. Ibarat mengatasi pincang pada mobil karburator, bisa cabut kabel busi sebagai langkah awal. Pada mobil injeksi, kebanyakan sudah pakai coil on plug.

Jika masih pakai kabel busi dan distributor, cara lama yang sama bisa dipakai. Namun kalau sudah coil on plug, perlu dijelajah lebih lanjut. Apakah busi yang bermasalah atau batang penghubung koil dengan busi. Batang penghubung itu bisa saja pecah atau copot bagian dalamnya.

Mengetahuinya, bisa mengecek komponen tadi satu per satu. Kebocoran arus pada kabel busi atau malah busi yang mati jelas bisa membuat mesin pincang karena tidak ada pembakaran di silinder itu. Sedangkan dari sektor suplai bensin, tekornya aliran bensin menuju ruang bakar bisa jadi penyebab. Salah satu biang keroknya adalah pompa bensin yang kurang kuat lagi. Karena tekanannya lemah, bikin pasokan bensin tersendat pada saat-saat tertentu. Putaran mesin bakal naik turun dan terasa seperti pincang.

Lebih maju di depan pada saluran bensin, ada injektor. Peranti ini bertugas untuk menyemprot bensin sebagai pengganti peranti pengabut bensin alias karburator. Injektor kotor saja, biasanya tidak akan membuat mesin pincang. Karena tetap ada bensin yang disemprotkan ke intake manifold. Jadi tidak ada bensin yang masuk dan terbakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Tanggapan Atau Komentar, Kometar Spam akan Kami Hapus.